Beranda

MAKNA MUHAMMADUN RASULULLAH

Tinggalkan komentar

Makna “Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah” adalah “Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”

Gambar

 

Pengakuan ini mempunyai empat buah konsekuensi yang harus dijalankan oleh orang yang mengucapkannya, sbb :

 

1) Mempercayai semua yang beliau beritakan

Ketika kita mengakui beliau sebagai Utusan Allah, maka kita harus percaya dengan semua berita yang beliau sampaikan, seperti : berita tentang Surga, Neraka, Hari Kiamat, Isra dan Mi’raj, dsb dsb dsb.

Kalau ada orang yang ragu terhadap beberapa berita yang beliau sampaikan, berarti dia kurang konsisten dengan Syahadat atau Pengakuannya.

 

2) Taat kepada setiap perintah beliau

Ketika kita mengakui beliau sebagai seseorang yang diutus Allah untuk membimbing manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya, maka kita harus taat terhadap setiap perintah beliau.

Kalau ada orang yang enggan menaati beberapa perintah beliau, berarti dia kurang konsisten dengan Syahadat atau Pengakuannya.

 

3) Meninggalkan semua larang beliau

Ketika kita mengakui beliau sebagai seseorang yang diutus oleh Allah untuk membimbing kita menuju Surga-Nya dan menjauh dari neraka-Nya, maka kita harus menjauhi segala sesuatu yang beliau larang.

Kalau ada orang yang enggan meninggalkan beberapa larangan beliau, berarti dia kurang konsisten dengan Syahadat atau Pengakuannya.

 

4) Tidak mau menyembah Allah kecuali dengan menggunakan ajaran beliau

Ketika kita mengakui beliau sebagai seseorang yang diutus oleh Allah kepada kita, maka kita harus menyembah Allah sesuai dengan ajaran beliau. Ajaran beliau ini di dalam Ilmu Akidah disebut “Sunnah”.

Kita tidak boleh membuat-buat cara-cara ibadah baru yang beliau sama sekali tidak mengajarkannya. Cara-cara baru seperti ini bukanlah ajaran beliau, melainkan ajaran palsu. Ajaran palsu di dalam Ilmu Akidah disebut “Bid’ah”.

Kalau ada orang yang enggan menjalankan ajaran asli beliau atau “Sunnah” tapi malah giat menjalankan ajara palsu atau “Bid’ah”, berarti dia kurang konsisten dengan Syahadat atau Pengakuannya.

Wallahu a’lam ^__^

 

Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang konsisten terhadap Pengakuan kita, terhadap Syahadat kita bahwa Muhammad adalah Utusan Allah -shollallahu ‘alaihi wa sallam-, sehingga nanti kita di akhirat tetap diakui sebagai umat beliau.

Amin Amin Amin Ya Robbal ‘Alamin

 

PEMBAGIAN AJARAN ISLAM MENURUT KEASLIAN

Tinggalkan komentar

Ajaran Islam -dari segi tema- terbagi menjadi tiga : Akidah, Fiqih, dan Akhlak.

Sedangkan, dari segi asli atau tidaknya, ajaran Islam terbagi menjadi dua :

1) Sunnah, artinya ajaran asli yang diajarkan oleh Rasulullah, diterima oleh para Sahabat dan dilestarikan oleh para Tabi’in dan pengikut setianya.

Beberapa ciri-ciri Sunnah atau ajaran Asli :
a) Ada dalilnya di dalam Al-Qur’an atau Hadits
b) Dilakukan dan dilestarikan oleh tiga generasi utama dalam umat Islam, yaitu : para Sahabat, pata Tabi’in, dan para Tabi’i Tabi’in
c) Dibukukan di dalam kitab-kitab para Imam Mujtahid

2) Bid’ah, artinya ajaran palsu yang Rasulullah sama sekali tidak mengajarkannya, para Sahabat sama sekali tidak menerimanya dari Rasulullah, dan para Tabi’in serta pengikut setianya sama sekali tidak menjalankannya.

Ciri-ciri Bid’ah atau ajaran Palsu :
a) Tidak ada dalilnya di dalam Al-Qur’an atau di dalam Hadits
b) Biasanya terjadi pemaksaan dalil untuk membenarkan ajaran Palsu. Makna ayat dan hadits dipaksakan sama dengan teori ajaran palsu, padahal sebenarnya tidak sama, bahkan tidak nyambung.
c) Tidak dilakukan dan tidak dilestarikan oleh tiga generasi utama umat Islam, yaitu : para Sahabat, para Tabi’in, dan para Tabi’i Tabi’in.
c) Sama sekali tidak dibukukan oleh para Imam Mujtahid.

Jenis-jenis Bid’ah

Karena tema ajaran Islam ada tiga, yaitu :Akidah, Fiqih, dan Akhlak; maka Bid’ah atau ajaran Palsu terbagi menjadi tiga kelompok :

1) Bid’ah Akidah atau Ajaran Palsu dalam Masalah Akidah.
Contoh :
a) Bid’ahnya Aliran Ahmadiyyah dalam keyakinan mereka bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi agama Islam setelah Nabi Muhammad. Tentu, ajaran Akidah ini adalah ajaran Palsu, karena ciri-ciri yang saya sebutkan di atas ada di dalam akidah ini.

Akidah Ahmadiyyah adalah Bid’ah. Dan penisbatan Akidah ini ke dalam Ajaran Islam adalah BATIL.

2) Bid’ah Fiqih atau Ajaran Palsu dalam Masalah Fiqih.
Contoh :

Bid’ah Adzan yang dilakukan Madzhab Ja’fariyyah (Syi’ah). Dalam Adzan versi mereka, mereka menambahi kalimat “Asyahdu Anna ‘Aliyyan Waliyyullah” setelah Syahadatain. Anda bisa melihat Adzan mereka di dalam You Tube. Tafadhdhol.

Adzan mereka ini jelas ajaran Palsu, karena ciri-ciri yang saya sebutkan di atas ada di dalam masalah adzan ini. Adzan mereka adalah Bid’ah. Dan penisbatan adzan ini ke dalam ajaran Islam adalah BATIL.

3) Bid’ah Akhlak atau Ajaran Palsu dalam Masalah Akhlak.
Maaf, sampai detik ini, saya belum ingat Ajaran Palsu dalam masalah Akhlak.

Wallahu A’lam ^__^